Dream
Kurebahkan tubuh ini setelah seharian bergelut dengan sebuah pekerjaan.
Telah tersusun rapi sejak pagi, tersimpan di otakku
tentangmu yang jauh disana
Pun masuk dalam sel memory pikiranku,.,.
Kupandang kemali sudut
demi sudut kamar ini, pikirku akanmu kembali menggeluti malam ini
Perlahan tiada dapat ku bendung rasa lelah ini,kelopak
mataku menutup, tubuhku melayang ditelan
rasa lelah,.,. sampai pada detik jam
dinding tiada lagi terdengar ,.,.kau
hadir lagi lagi dan lagi dalam
tidurku sampai pada dalam mimpiku aku
berpikir ini adalah sebuah mimpi lalu
sempat ku bertanya padamu “kapankau ku dapat menjumpaimu dengan mata tak
terpejam”
Larut Malam
Pagiku hadir lagi
Setelah Larut malam memakinya, teriak ayam jantan
Kicau burung, bising kendaraan dan alunan musik dari radioku
yang belum off
Kembali terngiang ditelinga.
Tiada tercipta keindahan meski sang mentari berhias diri
Sebab pagiku adalah larut malammu
Tanpa judul
Ach,.,.terhempas aku
Oleh bermilyar tusukan angin malam,dingin ini menyelimutiku
Inspirasi bersumber di parit
Tiada mengalir sebab terbendung,.,.
Inginku berteriak, lagi lagi dihadang gema.
Ach,.,suaraku hilang ditelan badai
Hanya terikat enalu sebab akalku terpasung kebimbanganku,
dingin menusuk tubuh.
Kenyataan ini penghalang akalku
Dan masih adakah kesunyian disela ku memaki kehidupan
Sampai pada bait ini tiada arti.
Singa dan kancil
Hey, Singa jantan, apa yang kau risaukan
bukankah kau penguasa hokum rimba.?
Lantas apa yang kau takuti
Kenapa tak kau kejar mangsamu, apa kau lelah di usia
senjamu?
Hey, kawanan Kancil !
Mengapa kalian tidak bersembunyi
Apa kalian masih asik dengan padang rumput?
Tidakkah kalian tahu sang penguasa rimba siap menerkam
kalian